Hai… Teman Sejawat yang berada di seluruh Nusantara, pernahkah menemukan Batik Tulis jutaan, puluhan juta, bahkan ratusan juta? Tahu apa alasannya?
Oke TS, kali ini kita akan membahas apa faktor yang menentukan mahalnya harga Batik Tulis.
Pertama, Canting atau Nglowong.
Tepat sekali, proses tulis itu memerlukan rangkaian yang sangat panjang sekali, dan salah satu yang paling utama adalah proses nglowong ini TS. Ketika melihat detail batik, nglowong ini menggunakan lilin/malam yang dicairkan dan dibatikkan menggunakan canting, semakin kecil canting, semakin detail motif yang dibuat, maka semakin mahal pula harga batik itu.
Perlu kita ketahui proses canting ini bisa memakan waktu berbulan-bulan. Ada yang 1, 3, 9 bulan, bahkan tembus tembus ke angka tahun. [Coba kita hitung saja kalau membayar pegawai yang mencanting itu, satu hari 8 jam upahnya taruhlah 50 ribu rupiah, dikali satu bulan saja sudah 1,5 juta TS].
Maka jangan heran ya Teman Sejawat kalau menemukan Batik yang harganya bisa puluhan bahkan ratusan juta.
Kedua, Terbatas
Karena prosesnya yang sangat rumit, panjang, dan memerlukan waktu yang cukup panjang, maka biasanya batik tulis ini tidak dikerjakan dalam jumlah yang banyak TS. Seperti di Batik Sejawat, biasanya hanya memproduksi 5 tiap motif batik, dan itu diproses dengan warna yang berbeda.
Memang jika dibandingkan dengan proses pabrikasi/ industri tentu kita akan kalah dari segi pemenuhan market. Bukan karena para pengerajin tidak mau memproduksi dalam jumlah banyak, tetapi karena memang jika kita menggunakan proses tulis yang betul-betul murni, kita akan memahami bahwa kapasitas produksinya tidak akan mampu menghasilkan batik tulis dalam jumlah banyak TS. Tetapi jika kita kembali pada sejarah awal dibuatnya batik, kita akan memahami bahwa Batik Tulis memang tidaklah digunakan oleh sembarangan orang.
Oleh karena itu, dengan seluruh tenaga yang telah dicurahkan oleh para pengerajin, sebagai bentuk penghargaan yang layak bagi mereka, sangatlah wajar jika menghargai batik dengan harga yang setara.
Ketiga, Jenis Kain.
Kain yang biasa digunakan adalah kain katun. Jenis katun inipun berlevel-level, dari ribuan hingga puluhan ribu. Namun kita juga mengenal adanya kain sutra, baik yang diproses menggunakan mesin, ataupun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Harganya bervariasi, dari ratusan ribu hingga jutaan.
Eits, tetapi hati-hati, bagi yang berkepercayaan Islam, sutra ini hanya diperbolehkan digunakan bagi perempuan. Jelas larangannya tentang penggunaan ini bagi laki-laki.
“Dihalalkan emas dan sutra bagi wanita dari kalangan umatku, dan diharamkan bagi kaum laki-lakinya”
(HR. An Nasa’i no. 5163, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i)
Empat, Preservasi Budaya
Batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Mereka yang masih berjuang mempertahankan untuk tetap produksi batik tulis, adalah orang-orang yang harus terus kita support untuk dapat terus menjaga warisan budaya ini. Dengan membeli berarti kita juga turut mendukung melestarikan budaya Indonesia ini.
Jadi, masih ragu untuk memiliki koleksi batik tulis?